LAHAT.PE.- Ramai di media sosial dan adanya interupsi anggota DPRD Lahat pada LKPJ PJ Bupati Lahat terkait pergeseran anggaran BTT BPBD Lahat senilai Rp. 3,8 milyar. Pergeseran anggaran ini infonya untuk penyelenggaraan job fit dan assisment ASN Pemkab Lahat.
Aksi demo terkait pergeseran anggaran BTT Lahat di Kejagung tuai berbagai tanggapan masyarakat terutama para pegiat anti korupsi. Salah satunya dari Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia yang dinyatakan oleh Deputynya Feri Kurniawan yang juga putra daerah Lahat.
“APBD tu lak di bahas antare Eksekutif ngai legislatif dalam Paripurna DPRD dan di evaluasi oleh Gubernur untuk di buat ka Perda APBD”, ucap Feri Pagaralam Deputy K MAKI.
“Amun nak melakuka pergeseran anggaran harus melalui rapat DPRD ngai Pemkab itu ne besarnye”, jelas Deputy K MAKI itu.
“Kemudian membuat Perda Perubahan ngai Psrubahan Perbup supaye ade legalitas anggaranye”, ungkap Feri lebih lanjut.
“Bukan asak galak geser anggaran kecuali duit neneng kite APBD tu”, ucap feri kembali.
“Mang Alek dulu membuat 7 kali perubahan Perda ngai Pergub tahun 2013 untuk dana hibah Pemprov Sumsel”, ujar Deputy K MAKI itu.
“Makmane nian PJ Bupati ni bertindak awak jeme pusat dan makmane pule Kabag Hukum Pemkab tu”, jelas Feri Kurniawan
“Anggaran tanpa dasar hukum tu melanggar pasal 2 ngai pasal 3 undang – undang tipikor dan pelakunye pacak tebuang amun dide di baleka duit tu ke kas negara”, tutup Feri Kurniawan.